Sabtu, 16 Juli 2022

PRINSIP PEMBELAJARAN PTK DI INDONESIA

 

PRINSIP PEMBELAJARAN PTK

DI INDONESIA

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap diri individu serta kebudayaan suatu masyarakat. Pendidikan kejuruan bermaksud menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah tertentu yang sesuai dengan tuntutan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja, dan memberikan bekal kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga terampil yang dibutuhkan di masyarakat.

Slamet PH (1990) memberi penjelasan tentang arti pentingnya pendidikan kejuruan: 
bagi (1) Peserta didik, adalah untuk: persiapan untuk kerja, perbaikan konsep diri, pengembangan kepemimpinan, persiapan untuk belajar lebih lanjut, memberi dasar untuk mencari penghasilan, persiapan karir lebih lanjut, penyesuaian terhadap perubahan.
Bagi (2) Organisasi/institusi, adalah untuk: memberikan pekerja yang terampil, memberikan etos kerja yang tinggi, meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, menghemat biaya operasional.
Bagi (3) Masyarakat, adalah: meningkatkan penghasilan, mengurangi pengangguran, menciptakan penduduk yang lebih baik. 
Bagi (4) Bangsa Indonesia, adalah: diselaraskan dengan kebutuhan pembangunan. 

Pendidikan kejuruan harus mengembangkan standar input, yang terdiri dari: 
Siswa: harus mempunyai sikap, bakat, kemampuan, dan motivasi untuk berhasil dalam program 
Guru: harus mendapatkan latihan yang cukup, pengalaman, pengetahuan dan teknologi serta cara mengajar keterampilan. 
Alat: harus sesuai dengan peralatan yang tersedia di lapangan kerja. 
Materi Pelajaran: harus lengkap dan memadai. 

pendidikan kejuruan dapat mengembangkan standar output yang terdiri dari: 
pengetahuan dan keterampilan khusus.
Penampilan di bidangnya
Kemampuan menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat

Prinsip pendidikan kejuruan didefinisikan sebagai generalisasi untuk menyiapkan dan pelayanan arahan untuk program dan konstruksi kurikulum, evaluasi, seleksi praktik instruksional, dan kebijakan pembangunan.
Dengan kata lain: para praktisi pendidikan kejuruan dapat merencanakan/membuat program dan kurikulum pendidikan, evaluasi, dan proses pembelajaran maupun kebijaksanaan lain yang dikembangkan berdasarkan kepentingan dan perkembangan zaman atau IPTEK. 


SINKRONISASI KURIKULUM X DUNIA KERJA MERUPAKAN PERAN PENTING!!!
TIDAK HANYA MoU tapi LINK & MATCH 8+i

Saat ini, dalam pelaksanaan untuk mencapai pembelajaran PTK yang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan teknologi dan kejuruan. Sekolah harus melakukan peenyelaran kurikulum sekolah dengan kebutuhan dunia kerja. Pemenuhan aspek input dan output akan dilaksanakan sesuai dengan gambaran dari hasil penyelarasan yang didapat.

Contohnya :

DALAM PEMENUHAN STANDAR INPUT
Mata Pelajaran :
Kurikulum yang digunakan saat ini tidak lagi mengacu pada KI/KD seperti pada kurikulum sebelumnya namun mengikuti capaian pembelajaran yang akan diitempuh oleh peserta didik agar mampu mereka kuasai. Dengan membedah capaian pembelajaran, lembaga sekolah tidak melakukan sendiri, namun perlu dilakukan kegiatan penyelarasan dengan dunia kerja agar capaian yang akan dicapai benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Guru :
Guru / Pendidik melakukan upskilling kompetensi dengan melakukan magang guru dan pelatihan-pelatihan yang mendukung kompetensinya
Siswa :
Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan dan kemampuanya dengan disertai budaya kerja atau nilai afektif sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Budaya kerja dunia kerja harus sudah disesuaikan dan diterapkan di sekolah supaya peserta didik benar-benar merasakan gambaran dunia kerja dari kompetensinya.
Alat
Peralatan sarana dan prasaran dibuat sebisa mungkin dan seminimal mungkin merupakan gambaran simulasi dari dunia kerja. Kebutuhan peralatan yang tepat disesuaikan dengan hasil pengamatan dan sinkronisasi dengan dunia kerja.

Sudah Sesuaikah Pelaksanaan PTK Saat Ini di Indonesia?

Saat ini seperti yang sudah diketahui bahwa pemerintah mengharapkan lembaga SMK mampu mengarahkan peserta didik dalam BMW (Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha). Program BMW ini tidak semata-mata sekolah pecah pada peserta didik saat peserta didik akan lulus, namun benar-benar terkonsep dan terfikirkan sejak peserta didik awal memasuki sekolah (saat PPDB). Tidak hanya peserta didik namun juga orang tua perlu di edukasi bahwa pentingnya untuk memiliki arah tujuan saat memasuki jenjang SMK. Saya rasa, bila program ini benar-benar terkonsep dan terlaksana dengan baik, maka tidak akan ada siswa yang bekerja tidak sesuai dengan yang diajarkan, karena dalam pembelajarannya siswa belajar sesuai dengan arahan minat dan bakatnya. Perlu diingat, bahwa yang diajarkan di sekolah tidak hanya melulu tentang kompetensi jurusannya, namun nilai-nilai kedisplinan, tanggungjawab, berfikir kritis, penyelesaian masalah, dan terampil merupakan bekal mereka dalam bekerja yang diajarkan sekolah terlepas bila pada akhirnya rejeki mereka bekerja tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.

Attitude sangatlah penting. Namun, tidak menutup mata juga bahwa anak yang memiliki attitude baik namun tidak mampu sama sekali dalam skill juga menjadi hambatan dalam dunia kerja dan tentunya menjadi bahan evaluasi kepada sekolah. Inilah tugas pendidik untuk terus membudayakan attitude yang baik dalam keterampilan peserta didiknya. Seperti yang sering dapat diterapkan dalam pembelajaran, dalam melatih skill dan teori di kelas maupun bengkel, pendidik harus benar-benar mampu mengasah dan menstimulus peserta didik untuk membangun budaya kerja/attitude yang baik. Maka, hal tersebut akan menjadi pembiasaan peserta didik saat di dunia kerja nanti.

Karena, terkadang masih ada pendidik yang membuat pendekatan kepada peserta didik sehingga tidak ada batasan antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik masih belum mampu membedakan ranah sekolah, kerja dan pertemanan. Hal inilah yang perlu diperhatikan dengan benar oleh pendidik dalam pembelajaran di sekolah.






0 $type={blogger}:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mengunjungi

Photo Galery

Prodmat 1
Prodmat 2
Prodmat 3
Prodmat 4
Prodmat 5