Model pembelajaran Dick dan Carey memasukkan unsur kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan. Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang sistematis yang menyeluruh. Hal ini diperlukan untuk dapat menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran. Komponen-komponen sekaligus langkah-langkah utama dari model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dkk yang terdiri atas
Tahap 1 : Tujuan
Instruksional
Langkah pertama diawalai dengan tujuan instruksional itu sendiri. Diharapkan pemberi materi dapat mengidentifikasi apa yang perlu dipelajari oleh peserta didik. Tahap ini bermanfaat untuk pengajar menguasai materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Tahap 2 :
Analisis Instruksional
Pemberi materi menentukan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik untuk mempelajari apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap 3 :
Perilaku Masuk dan Karakteristik Pembelajar
Penilaian soal keterampilan mana yang dimiliki siswa dari keterampilan yang pengajar tentukan sebelumnya untuk pelajaran ini. Contoh ketika ada peserta didik yang sulit mengingat rumus, maka anda sebagai pengajar dapat memberikan bantuan kepada peserta didik yang memiliki kesulitan tersebut. Apakah peserta didik menyukai aktifitas fisik lebih banyak ketimbang berdiam diri duduk di kelas? Atau peserta didik memiliki kesulitan menyampaikan pendapat? Keterampilan-keterampilan seperti ini menjadi salah satu keterampilan yang penting untuk keberhasilan pelajaran dengan setiap siswa.
Tahap 4 : Tujuan Kinerja
Pengajar harus mengetahui tujuan dan sasaran khusus untuk pelajaran yang diemban. Tujuan ini harus dirinci. Rincian-rincian yang dibuat akan memastikan pengajar bahwa anda megajar peserta didik tentang bagian-bagian yang paling penting.
Tahap 5 : Item
Tes yang Diferensikan Kriteria
Membuat tes yang merujuk pada mengetahui dan memahami yang telah ataupun belum peserta didik kuasai. , dan merupakan istilahnya pos pemeriksaan bagi para wali murid dan administrator. Contohnya jika pengajar sudah memberikan video tentang tumbuhan monokotil dan dikotil, informasi apa yang diharapkan akan peserta didik kumpulkan dari video. Hal ini dapat terlihat dengan cara pengadaan tes dan dari hasil tes yang sudah dikerjakan peserta didik.
Tahap 6 :
Strategi Instruksional
Tahap ini adalah tahap dimana mulai enguraikan pelajaran yang diemban. Berarti abhwa pengajar dapat mendemonstrasikan apa yang ingin peserta didik pelajari, menambah aktivitas, dan memutuskan bagaimana setiap pertemuan akan dilakukan. Jika ada pertemuan dimana pegajar ingin mengadakan kegiatan kelompok, sekaranglah saatnya untuk memutuskan kapan dan materi apa yang akan disampaikan ketika kegiatan berkelompok tersebut dilakukan.
Tahap 7 : Bahan
Ajar
Pada tahap ini, pengajar memastikan bahwa apa yang dibutuhkan selama pembelajaran nanti. Jika sudah mempersiapkan objek yang dibutuhkan selama pembelajaran berlangsung, pengajar dapat juga lagsung mempersiapkan tes yang ignin dilakukan di waktu depan.
Tahap 8 :
Evaluasi Formatif
Pengajar harus mengevaluasi bagaimana pelajaran berjalan. Apakah ada peserta didik yang senang atau tidak senang terhadap pembelajaran yang pengajar berikan. Hla ini dapat dilakukan dengan wawancara satu lawan satu jika kelompok belajarnya kecil.
Tahap 9 :
Evaluasi Sumatif
Ini adalah tahap merevisi, melihat, dan menilai apakah ada aktivitas kelas pada pertemuan tertentu ada yang paling kurang diminati oleh peserta didik? Jika ada, maka ada baiknya jika aktivitas tersebut diganti dengan kegiatan yang lain yang sekiranya lebih bisa diterima para peserta didik. Tahap ini adalah tentang memastikan bahwa ketika pengajar memulai kembali proses pemberian pengajaran, maka akan tercapai target yang telah dibuat diawal.
Tahap 10 : Akhir
Tahap ini
melihat kembali seluruh pengalaman menggunakan model-model tersebut. Apakah
berhasil, atau membutuhkan modifikasi di masa depan? Tahap ini member pengajar
peluang untuk merenovasi atau menginovasikan hal-hal baru yang memungkinkan
untuk dicoba dengan model pengajaran instruksional.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mengunjungi